PEMUDA DAN REVOLUSI DI SURIAH BARU: Wawancara dengan Nadia Yusuf, Juru Bicara Gerakan Perempuan Muda di Kantor Dewan Pemuda Demokratik Suriah.
- Lêgerîn 2
- 5 hari yang lalu
- 7 menit membaca
Nadiya Yousif adalah anggota Dewan Pemuda Demokratik Suriah (MCSD -Meclisa Ciwanên Suriya Demokratîk), sebuah Dewan pemuda yang diorganisasi secara otonom oleh Perempuan Muda dari Suriah. Dewan Pemuda diorganisasikan sebagai payung dari semua dewan Demokratik Suriah di wilayah geografis Suriah. Di dalam dewan, kaum muda dari semua etnis, budaya, dan kepercayaan yang berbeda di seluruh Suriah, terutama dari Suriah Timur Laut, ikut ambil bagian dan bekerja bersama untuk membangun Suriah yang Demokratis dan bebas dengan garda depan Pemuda. MCSD juga merupakan bagian dari Prakarsa Pemuda Timur Tengah dan mengambil bagian dalam pekerjaan diplomatik di seluruh Suriah serta di luar sebagai perwakilan Pemuda Demokratik Suriah. Sebagai Majalah Lêgerîn, kami melakukan wawancara eksklusif ini dengan Nadiya Yusif khusus untuk Lêgerîn #17.

Lêgerîn: Sebagai seorang perempuan muda dari Efrîn, Anda turut ambil bagian dalam berbagai kegiatan politik. Bisa kah Anda memperkenalkan diri dan memberi tahu kami mengapa Anda memulai kegiatan ini? Jenis kegiatan apa yang sedang Anda lakukan sekarang?
Nama saya Nadiya Yusif, saya bekerja sebagai Juru Bicara Perempuan Muda di kantor Perempuan Muda di Dewan Pemuda Demokratik Suriah. Saya perempuan muda dari Efrîn. Dewan tempat saya bekerja ini merupakan payung politik bagi semua gerakan, organisasi, dan individu independen di tingkat Suriah. Jadi, mengapa saya mengambil peran dalam pekerjaan khusus ini sebagai perempuan muda? Dengan kata lain, mengapa hal ini penting? Sebagai perempuan muda, saya benar-benar memberi perhatian besar dalam peran politik, karena kita tahu bahwa sebagai generasi muda, kita didefinisikan sebagai Generasi Z, generasi terakhir. Pekerjaan yang dapat kita ikuti dibatasi oleh mentalitas negara laki-laki, mentalitas patriarki. Setiap perempuan dikecualikan secara politik, ekonomi. Sebagai tanggapan terhadap mentalitas ini, sebagai tanggapan terhadap pemerintahan saat ini, saya ingin mengambil peran khusus dalam pekerjaan ini melalui identitas dan tekad kita. Atas dasar ini, saya mengambil bagian dalam pekerjaan ini dan kami juga menjalankan organisasi kami di seluruh tingkat Suriah.
Lêgerîn: Sebagai seorang pemuda dari Timur Tengah, dengan identitas Anda yang beragam dan juga sebagai pemuda Kurdi, apa saja tekanan yang dialami kaum muda, serta masalah yang Anda hadapi? Ancaman apa saja yang dihadapi para perempuan muda khususnya, dari tekanan sosial dan pernikahan, keluarga hingga sistem yang didominasi laki-laki, apa saja tantangan yang Anda lihat?
Sekarang jika kita ingin berbicara tentang mentalitas negarawan, yang telah dipupuk, ditanamkan khususnya di Timur Tengah, kita dapat mengatakan bahwa kita melihat mentalitas ini tidak hanya di dalam negara atau di dalam istana, tetapi juga di dalam kepribadian setiap orang yang tinggal di Timur Tengah saat ini, antara lain dalam keluarga tempat kita tinggal, dalam masyarakat tempat kita berdiam, mentalitas ini telah dipupuk di dalam otak, dalam kepribadian setiap individu di Timur Tengah. Kita dapat berbicara tentang mentalitas rezim Baath. Namun dalam hal mentalitas ini, kita sebenarnya dapat memasukkan semua negara di Timur Tengah ke dalamnya karena semua negara yang kita lihat saat ini, secara sepihak, menyerukan “satu bendera, satu bahasa, satu budaya, satu keyakinan, satu identitas”. Saat ini, semua negara di Timur Tengah bersandar pada hal ini dan menjalankan otoritas mereka berdasarkan hal tersebut.
Sebagai seorang perempuan muda yang tinggal di Suriah, identitas Kurdi saya tidak dianggap sah. Berbicara dalam bahasa saya sendiri di dalam keluarga saya, di dalam komunitas saya, juga tidak dianggap sah, hal tersebut dilarang. Oleh karena itu, agar kita benar-benar memahami krisis terkini yang sedang kita alami di Timur Tengah, kita perlu menyadari bahwa Timur Tengah adalah kawasan tempat kemanusiaan, identitas, dan peradaban yang telah berkembang, dan Timur Tengah dikenal dengan kekayaannya, agamanya, dan komponen-komponennya saat ini. Dengan kata lain, tidak hanya suku Kurdi dan Arab yang tinggal di sini, ada banyak bangsa, komponen, yang mengambil tempat di kawasan ini. Saat ini, jika mentalitas muncul sedemikian rupa sehingga semua komponen lainnya tidak diberi hak yang sah dan hanya satu komponen yang tetap berkuasa, di mana semua orang lain dianggap tidak ada, ini hanya akan mencegah krisis yang kita alami di Timur Tengah saat ini untuk berakhir.
Atas dasar ini, sebagai perempuan muda khususnya, saya ingin menyebutkan bahwa saat ini di Timur Tengah, perempuan muda adalah korban paling sengsara dari kesepakatan yang dibuat oleh negara, kesepakatan yang dibuat di tingkat keluarga, di tingkat suku. Mengapa? Karena secara khusus, dengan mentalitas mereka tersebut, mereka menargetkan generasi muda karena mereka tahu bahwa masyarakat tempat kita dibesarkan adalah masyarakat yang akan menciptakan perubahan dan transformasi dalam masyarakat, dan atas nama tradisi yang dianut kakek-nenek kita, yaitu “kita tidak boleh menentang mereka”, mereka menekan setiap identitas dan keinginan kaum muda.
Dalam rezim Baath, kita dapat melihat hal ini. Setelah mengerahkan begitu banyak kekuasaan atas pemerintahan Suriah, pemerintahan itu akhirnya dihancurkan setelah apa yang dapat kita katakan sebagai kekuasaan selama 50 tahun. Mengapa? Karena kita tahu bahwa jika perubahan dan transformasi tidak dilakukan dalam negara, dalam masyarakat, dalam keluarga, maka seiring berjalannya waktu, ia akan menjadi akhir dari setiap mentalitas, akhir dari setiap negara yang kemudian akan hancur. Karena kini era ini berada di tengah-tengah perubahan dan transformasi dan jika orang-orang tidak mengatur masyarakatnya dengan baik, setiap masyarakat akan tetap berada pada level terendah. Alasan utama yang memungkinkan negara-negara Timur Tengah mengalami krisis dan perang saat ini adalah mentalitas negara-manusia, mentalitas negara-bangsa.
Lêgerîn: Di Suriah, khususnya di Suriah Timur Laut, sudah 13 tahun sejak revolusi dimulai. Perubahan apa yang telah terjadi dan apa pandangan Anda tentang perjuangan yang telah dilancarkan, khususnya untuk kebebasan perempuan? Bagaimana Anda melihat pencapaian revolusi perempuan untuk masa depan perempuan muda seperti Anda?
Jika kini Suriah ingin memerintah, ia harus memiliki ideologi sejati, ide sejati, ide demokratis yang merangkul semua bangsa, semua komunitas, semua agama yang hidup di wilayah Suriah saat ini. Karena alasan ini, sebagai kaum muda di Suriah yang baru setelah jatuhnya Rezim Baath, harapan telah tumbuh dalam diri kami bahwa kami benar-benar dapat hidup di Suriah yang baru, yang demokratis, dan beragam. Namun, hal ini belum terwujud karena rezim yang dapat kami katakan lebih berbahaya itu memaksakan kekuasaannya kepada rakyat Suriah dan khususnya kepada kaum muda Suriah.
Atas dasar ini, kami katakan bahwa Suriah Utara dan Timur adalah penyelamat Suriah. Saat ini, para pemuda yang tinggal di Suriah melihat kami sebagai penyelamat karena sistem yang dibangun di sini, terutama lembaga-lembaga untuk perempuan muda dan pemuda yang dibangun di sini. Tidak ada negara yang memiliki lembaga atau keinginan untuk memberdayakan kaum muda dan perempuan muda seperti itu.
Revolusi 19 Juli, Revolusi Suriah Timur Laut, jika kita dapat menjadikannya revolusi seluruh rakyat Suriah dan pemuda Suriah, maka kita akan dapat mengatakan bahwa kita benar-benar bergerak menuju Suriah yang demokratis. Kita sedang bergerak menuju Suriah yang multietnis, dan merangkul semua orang yang tinggal di Suriah. Karena kita melihat bahwa tidak hanya orang Kurdi dan Arab yang tinggal di Suriah Utara dan Timur. Saya ulangi, ada orang Armenia, Suriah, Arab, Kurdi, Turkmen, Sirkasia, dan banyak kelompok lain yang tinggal di sini. Mereka semua berada di bawah naungan Pemerintahan Otonom dan telah mendirikan lembaga mereka sendiri, dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri di sekolah-sekolah. Kelompok-kelompok ini hidup dalam masyarakat yang berdasarkan pada budaya dan bahasa mereka sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai kaum muda dan perempuan muda tidak akan pernah melihat konstitusi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Suriah yang baru sebagai representasi bagi diri kita sendiri.
Karena saat ini, jika kita memperhitungkan usia, kita belum melihat satu pun anak muda dalam kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung sejak awal negara baru. Di mana keinginan anak muda? Di mana keinginan para wanita muda? Sebagai Dewan Pemuda Suriah Demokratik, kami berhubungan dengan anak muda 24 jam sehari. Kami melaksanakan pekerjaan kami di dalam Suriah 24 jam sehari. Kami melakukan perjalanan ke seluruh wilayah. Dan kami melihat dengan jelas bahwa saat ini semua pemuda Suriah, semua wanita muda Suriah menyerukan nama kami. Selama masa rezim Baath, mungkin ada sedikit ketakutan, kami takut, tetapi sekarang anak muda Suriah mengatakan ini dengan jelas. Mereka mengatakan bahwa Suriah Timur Laut saat ini dapat menjadi respons terhadap mentalitas saat ini, dapat menjadi respons terhadap pemerintah saat ini. Ia akan dapat benar-benar membangun Suriah dengan caranya sendiri.
Atas dasar ini, jika kita ingin membangun jati diri dan tekad bagi para perempuan muda, pertama-tama kita harus berkaca kepada para perempuan muda yang tinggal di Suriah Timur Laut. Karena sejatinya, capaian-capaian yang diraih dalam revolusi ini dipimpin oleh para perempuan muda. Di awal revolusi, dalam aspek militer, sosial, politik, dan ekonomi, kepemimpinan terbesar berada di pundak para perempuan muda. Kini, para perempuan muda dapat menanggapi semua serangan di wilayah ini. Ketika melawan pasukan Islam ekstremis seperti ISIS, para perempuan muda berada di garis depan pertempuran.
Saat ini, di Suriah Timur Laut, perempuan muda memegang peranan terbesar dalam politik. Selain dalam aspek ekonomi pula. Perekonomian wilayah ini diatur dan dijalankan dengan kaum muda dan perempuan muda sebagai pelopornya. Atas dasar ini, kaum muda dari luar melihat bahwa begitu banyak dorongan telah diberikan kepada kaum muda. Bahwa kaum muda benar-benar dapat memimpin masyarakat. Itulah sebabnya kita dapat mengatakan bahwa perempuan muda saat ini benar-benar telah menjadi jawaban atas mentalitas saat ini melalui proyek Negara Demokratik, proyek yang telah dilaksanakan di Suriah Timur Laut dan di masyarakatnya.
Lêgerîn: Menurut Anda, apa solusi untuk masalah yang dihadapi kaum muda di Timur Tengah? Jika Anda memiliki pesan untuk kaum muda di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan kepada mereka?
Jika kita menyerukan kepada para pemuda dan pemudi yang tinggal di Suriah saat ini, maka seruan itu adalah: jangan pernah, dengan bagaimana pun, takut terhadap sistem yang ada, negara yang ada, negara yang dibangun dengan mentalitas dominan laki-laki.
Akhir dari mentalitas ini terlihat dalam contoh sistem Baath, yang saat ini, setelah 50 tahun menjalankan kekuasaannya di Suriah, menjalankan semua bentuk kekuasaan, kemudian berakhir dengan keruntuhannya. Bagi negara yang dibangun atas dasar kekuasaan ini, akhirnya adalah keruntuhan. Berdasarkan hal ini, seruan kami kepada para pemudi yang tinggal di Suriah adalah agar mereka tidak tunduk pada mentalitas yang ada ini sampai akhir dan kami akan mendukung mereka secara spiritual. Kami akan mendukung semua pemuda dan pemudi yang percaya pada demokrasi, percaya pada kesetaraan dan kebebasan sampai akhir.
Kami katakan bahwa kami tidak akan pernah menerima Suriah yang lain selain Suriah yang demokratis, tidak tersentralisasi, dan beragam, dan kami percaya pada energi kaum muda dan ideologi mereka tentang pemuda yang bebas. Kami katakan bahwa atas dasar ini, sudah saatnya kita menentang Islam ekstremis yang telah datang dan memaksakan kekuasaannya kepada kita, Islam yang telah dijadikan agama oleh negara untuk dirinya sendiri, dan yang saat ini ingin merebut identitas perempuan, warna kulit perempuan dan segala hal. Kami tidak akan pernah menyerah kepada hal ini, dan kami tidak akan menerimanya.
Hari ini, kita telah menjalani revolusi selama 13 tahun. Meskipun kita tidak dapat memperkenalkan organisasi dan ide-ide kita kepada semua perempuan muda di dalam wilayah Suriah, sistem ini tetap telah diakui di tingkat tertinggi. Sistem ini kini telah bergema di seluruh dunia dan telah menjadi ancaman bagi semua negara yang menyerang wilayah Suriah utara dan timur saat ini. Negara Turki dan juga negara-negara lain, tidak menghentikan serangan mereka terhadap wilayah Suriah Timur Laut. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memahami bahwa sistem yang dibangun di sini tidak sesuai dengan mentalitas negara. Pada suatu titik, sistem yang dibangun di sini akan menjadi penyelamat masyarakat. Ketika suatu sistem tidak sesuai dengan negara, maka pada suatu titik sistem tersebut berarti sesuai dengan masyarakat yang tinggal di wilayah ini. Atas dasar ini, seruan kita akan selalu bahwa semua perempuan yang tinggal di wilayah Suriah Timur Laut akan mendukung semua perempuan di dalam wilayah Suriah yang dapat kita sebut sebagai saudara perempuan kita.
Kita akan mendukung mereka sampai akhir sehingga kita dapat bersama-sama membangun Suriah yang demokratis, dan tidak tersentralisasi agar dapat merangkul kita semua dan dari sini kita dapat menyelamatkan diri kita dari mentalitas negara.
Komentar